Kamis, 13 Januari 2011

cara mengatasi banjir

1. Resapan
Untuk menambah luas resapan di kota Jakarta perlu dilakukan pembuatan Peraturan Perkerasan Tanah ( Perda Perkerasan Tanah )
Untuk ijin pembangunan baru perkerasan tanah baik untuk tempat parkir maupun ruang terbuka yang tanahnya diperkeras agar dibuat dengan batu bobos.
Seperti yang sudah diteliti oleh Departemen Pekerjaan Umum sbb :
batu bobos
Latar Belakang : :Batu hias yang telah digunakan oleh pengrajin di Desa bobos, menghasilkan limbah batu hias yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kegiatan ini telah melakukan pengembangan penggunaan limbah tersebut untuk dijadikan conblock dan paving block, melalui kegiatan pelatihan di lokasi Pondok Pesantren Al-Ishlah, Desa Bobos Kecamatan Dukupuntang, Cirebon.
Tujuan : Mendapatkan bahan dan komponen bangunan alternatif dari bahan limbah (batu hias) yang akan memiliki nilai tambah Memberdayakan UKM/Industri kecil/Koperasi untuk memproduksi bahan bangunan dari limbah batu hias.
Sasaran : Terciptanya bahan dan komponen bangunan dari limbah batu hias yang memenuhi persyaratan teknis, serta teknologi bahan dan komponen bangunan lokal.
Temuan/Hasil : a)Hasil uji kuat tekan conblock dengan campuran 1 semen : 8 limbah : 2 pasir adalah 21,92kg/cm2, dengan harga jual Rp.865/buah. b) Hasil uji kuat tekan pavingblock segi enam sisi 11,5 cm campuran : 1 semen : 4 limbah : 2 pasir dengan kepala atas 1 semen : 2 pasir adalah 153,43 kg/cm2, dengan harga jual Rp.650/buah.
Kontribusi dalam Penyelesaian Masalah Permukiman :Pemanfaatan limbah untuk komponen bahan bangunan
Dengan menggunakan sistem ini maka akan diperoleh lebih dari 60% resapan jika dibandingkan dengan paving block yang tidak tembus air.
Untuk Lahan yang sudah terbangun perkerasan ( halaman parkir, jalan jalan dikampung, halaman rumah dll.) secara bertahap dirubah menjadi konstruksi batu bobos tersebut. Misalnya : lahan diupgrade selama 3 tahun : tahun pertama : 30% dikonversi batu bobos, tahun kedua menjadi 60% dan sisanya tahun ketiga 100% lahan sudah mempunyai perkerasan yang tembus air.
Limpasan Air Hujan
Semua Rumah baru maupun yang sudah terbangun harus membuat resapan limpasan air hujan terutama diujung talang menuju tanah.

2. Penangan Sungai di Jakrata
Dengan memakai Strategi Sudetan :
Meander – meander yang banyak melingkar pada sungai sungai di Jakarta agar dibuatkan sudetan. Sudetan ini dapat memperlancar arus air. Mengenai pembiayaan maka :


  1. Sudetan dimulai di selatan di pinggir Kota Jakarta dimana harga tanah relatif murah dan dapat menghemat konstruksi sudetan dengan kemiringan tebing sudetan yang landai dan ditanami semak penahan longsor. Sehingga beban APBD dapat ditekan.
  2. Meander yang sudah menjadi sungai yang mati, dengan sistem sedimentasi secara alami dapat mengurug tanah dengan sendirinya. Atau dapat dipercepat dengan mengurug dengan tanah pedel dengan biaya APBD.
  3. Dari sini tercipta lahan kosong siap bangun ( 10x -100x ) lipat bahkan lebih dibandingkan lahan sudetan yang dibebaskan. Sungai mati ini konon menurut fengshui membawa keberuntungan, atau sekaligus dapat dibangun dengan fasilitas komersiil lainnya yang mempunyai DoL ( Degree of Leverage) yang lebih tinggi.
  4. Hasil keuntungan dari penjualan lahan komersiil bekas meander ini dapat digunakan untuk membangun sudetan berikutnya atau membangun rumah pompa beserta reservoir-reservoir di rumah pompa untuk mendapatkan biaya yang optimum antara biaya karena kapasaitas pompa dan biaya luas lahan (pembebasan tanah) yang dibutuhkan untuk reservoir.
  5. Semakin ke hilir meander yang sudah tidak berfungsi sebagai sungai karena disudet  lebih tepat digunakan sebagai reservoir ( situ atau storage) . Storage ini kemudian dikombinasikan dengan pompa rekondisi dari pusat . Storage meander ini untuk dikosongkan dengan waktu 6 sampai 8 jam sebelum hujan deras turun dan dibuang ke sudetan sungai. Dengan ini banjir dapat dicegah untuk daerah sekitar meander tersebut dengan mengalirkan saluran drainase ke storage ini.

3. Strategi pembangunan Rumah Pompa

Rumah Pompa di daerah Pusat Kota ( Jakarta Pusat) yang elit dengan rate pajak yang lebih tinggi perlu diremajakan dengan pompa-pompa yang lebih baru (karena sudah melewati usia pakai ) sesuai peraturan keamanan yang diijinkan.
Kemudian pompa-pompa bekas ini ( mohon ma’af) dapat direkondisi ( overhaul) diperbaiki menjadi lebih baru kemudian disebar kedaerah daerah lain yang mebutuhkan. Pada prinsipnya cross subsidi pompa dari daerah dengan APBD yang lebih tinggi ke daerah dengan APBD yang lebih rendah. Dengan pompa yang lebih sedikit tapi dengan luas lahan reservoir yang lebih besar.


Rule of Thumb Prinsip drainase :
Waktu pengosongan reservoir : 6 – 8 Jam
Time of concentration sama dengan Inlet Time : 15-20 menit
Saluran-saluran drainase perlu didesain self cleansing ( 10% flowing full) untuk daerah kemiringan tinggi .
Sedangkan untuk daerah landai bisa digunakan sebagai Long Storage ( apabila lahan memungkinkan).
Long Storage adalah saluran biasa yang didisain agak besar untuk daya tampung sementara air hujan di daerah milik jalan (damija)
Hal-hal ini hanya perkiraan sederhana kami, mengenai pastinya perlu didiskusikan dengan Pakar Drainase.

Demikian terima kasih
Getuk turut prihatin dan semoga tulisan sederhana ini dapat memberi inspirasi bagi Kota Jakarta kita. Karena apapun kondisi Jakarta akan mempengaruhi kondisi makro ekonomi nasional secara keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar